Sebelum diproduksinya inhaler, dahulu orang-orang menggunakan nebulizer untuk mengobati asma. Nebulizer hingga saat ini pun masih digunakan untuk terapi pengobatan asma yang sudah akut. Apabila inhaler digunakan untuk obat asma ringan, nebulizer lebih dianjurkan kepada pasien asma yang sudah parah. Nebulizer dapat mengubah obat cair menjadi aerosol atau kabut uap sehingga pasien asma mudah menghirupnya. Berbeda dengan inhaler yang hanya dapat dihirup di rongga hidung saja, sedangkan nebulizer bisa masuk ke paru-paru dengan aman dan menyehatkan. Dulu alat nebulizer ini hanya terdapat di rumah sakit dan ukurannya cukup besar sehingga tidak mudah dipindah tempatkan. Namun dengan teknologi modern saat ini nebulizer sudah tersedia jenis portable dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan ringan sehingga mudah dibawa kemana-mana.
Nebulizer portable umumnya menggunakan baterai untuk mengoperasikan compresor atau ultrasound agar obat cair di dalam nebulizer bisa berubah menjadi kabut asap. Produsen nebulizer merek Omron mampu menciptakan nebulizer yang energinya berasal dari arus listrik mobil sehingga nebulizer tersebut bisa digunakan pada saat berkendara dengan mobil. Nebulizer portable dengan ukurannya yang mungil sehingga bisa disimpan di dalam tas. Obat asma umumnya ada yang berupa cair dan pada (tablet), Namun kedua jenis obat asma tersebut tidak disukai oleh anak-anak. Untuk itulah nebulizer diciptakan untuk memudahkan obat asma berupa cairan tadi bisa dihirup dengan mudah oleh balita. Anak-anak juga sangat menyukai pengobatan asma menggunakan nebulizer.
Nebulizer untuk jenis yang paling banyak dijumpai di rumah sakit atau jenis portable terdiri atas 5 bagian yaitu mesin nebulizer, wadah obat cair, kompresor, selang, dan masker. Nebulizer yang menggunakan kompresor dan ultrasound cenderung mengeluarkan bunyi yang berisik. Namun saat ini sudah tersedia nebulizer generasi baru yang menggunakan energi panas dari listrik sehingga tidak berisik. Nebulizer bisa langsung digunakan oleh pasien yang memiliki keluhan sebagai berikut:
1. Pneumonia (Paru-Paru Basah)
2. Atelektasis (Pengkerutan Paru-Paru)
3. Peningkatan Produksi Sekret
4. Rasa sesak di dada
Penggunaan nebulizer juga memiliki kontra indikasi dengan beberapa hal berikut ini :
1. Reaksi yang tidak baik dari pengobatan secara terus menerus
2. Nadi meningkat (takikardia)
3. Darah tinggi autonomic hiperrefleksia
Sedangkan komplikasi dari penggunaan nebulizer adalah:
1. Kipas akan rusak bila penambahan gas pada ventilator nebulizer berlebihan
2. Gas yang ditambahkan pada circuit ventilator nebulizer bisa membuat volume meningkat, aliran uap semakin cepat dan tekanan pada saluran udara makin tinggi
3. Penggunaan yang salah pada nebulizer dapat merusak sensitifitas sistem alarm
4. Dapat terjadi spasme bronkus (iritasi pada saluran pernapasan)
5. Bisa menyebabkan hiplokalemia, atrial dan ventricular distrimia serta efek yang tidak baik pada sistem sekunder penyerapan obat bila dosis berlebihan
6. Penggunaan nebulizer secara mal fungsi akan mengurangi manfaat dari obat
7. Salah dalam prosedur penggunaan akan mengurangi dosis obat
8. Gagal nafas atau nafas berhenti
Nebulizer portable umumnya menggunakan baterai untuk mengoperasikan compresor atau ultrasound agar obat cair di dalam nebulizer bisa berubah menjadi kabut asap. Produsen nebulizer merek Omron mampu menciptakan nebulizer yang energinya berasal dari arus listrik mobil sehingga nebulizer tersebut bisa digunakan pada saat berkendara dengan mobil. Nebulizer portable dengan ukurannya yang mungil sehingga bisa disimpan di dalam tas. Obat asma umumnya ada yang berupa cair dan pada (tablet), Namun kedua jenis obat asma tersebut tidak disukai oleh anak-anak. Untuk itulah nebulizer diciptakan untuk memudahkan obat asma berupa cairan tadi bisa dihirup dengan mudah oleh balita. Anak-anak juga sangat menyukai pengobatan asma menggunakan nebulizer.
Nebulizer untuk jenis yang paling banyak dijumpai di rumah sakit atau jenis portable terdiri atas 5 bagian yaitu mesin nebulizer, wadah obat cair, kompresor, selang, dan masker. Nebulizer yang menggunakan kompresor dan ultrasound cenderung mengeluarkan bunyi yang berisik. Namun saat ini sudah tersedia nebulizer generasi baru yang menggunakan energi panas dari listrik sehingga tidak berisik. Nebulizer bisa langsung digunakan oleh pasien yang memiliki keluhan sebagai berikut:
1. Pneumonia (Paru-Paru Basah)
2. Atelektasis (Pengkerutan Paru-Paru)
3. Peningkatan Produksi Sekret
4. Rasa sesak di dada
Penggunaan nebulizer juga memiliki kontra indikasi dengan beberapa hal berikut ini :
1. Reaksi yang tidak baik dari pengobatan secara terus menerus
2. Nadi meningkat (takikardia)
3. Darah tinggi autonomic hiperrefleksia
Sedangkan komplikasi dari penggunaan nebulizer adalah:
1. Kipas akan rusak bila penambahan gas pada ventilator nebulizer berlebihan
2. Gas yang ditambahkan pada circuit ventilator nebulizer bisa membuat volume meningkat, aliran uap semakin cepat dan tekanan pada saluran udara makin tinggi
3. Penggunaan yang salah pada nebulizer dapat merusak sensitifitas sistem alarm
4. Dapat terjadi spasme bronkus (iritasi pada saluran pernapasan)
5. Bisa menyebabkan hiplokalemia, atrial dan ventricular distrimia serta efek yang tidak baik pada sistem sekunder penyerapan obat bila dosis berlebihan
6. Penggunaan nebulizer secara mal fungsi akan mengurangi manfaat dari obat
7. Salah dalam prosedur penggunaan akan mengurangi dosis obat
8. Gagal nafas atau nafas berhenti